ilustrasi (img src: wordpres.com)
Bicara tentang persiapan mahasiswa jurusan Pendidikan khususnya dalam hal pengalaman merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Para calon guru akan lebih mudah beradaptasi di lingkungan barunya tempat ia mengajar kelak apabila mereka memiliki pengalaman mengajar sebelumnya. Biasanya mahasiswa mendapat pengalaman mengajar saat mereka mulai mengajar di tempat-tempat les, bimbingan belajar, dan les privat. Namun, tidak semua mahasiswa bisa mendapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya dalam mengajar.

Di sisi lain, pihak kampus di Tarbiyah UIN, hanya memberikan tempat untuk melatih keterampilan mengajar dalam mata kuliah micro teaching di semester 7 yang dinilai masih kurang untuk memfasilitasi mahasiswa dalam berlatih. Kelas micro teaching bukanlah kelas asli melainkan hanya kelas simulasi dimana tiap mahasiswa bergantian mengajar satu-persatu. Saat salah satu mahasiswa menjadi guru, mahasiswa yang lain berperan sebagai siswa. Pada akhir sesi micro teaching, tiap mahasiswa akan mendapat arahan serta kritik dari dosen dan teman-temannya yang menjadi siswa.

Memang, baikya mahasiswa mempersiapkan dirinya sendiri dengan mulai mengajar untuk melatih keterampilannya, namun akan lebih baik jika pihak kampus lebih serius lagi dalam hal persiapan mahasiswa dengan menyiapkan program tambahan selain micro teaching seperti yang dipraktekkan oleh Sampoerna School of Education (SSE).

SSE mempunyai program khusus terkait persiapan dalam mengajar yang diberi nama School Experience Program (SEP). Tiap semester mahasiswa diterjunkan kesekolah-sekolah partner untuk mengajar selama dua minggu.

Isti Subandini, mahasiswa SSE yang menceritakan program SEP ini kepada saya, mengaku merasa terbantu. "Iya program SEP memang bagus, aku juga merasa terbantu dengan program tersebut, jadi ketika ke sekolah sudah gak takut atau malu malu.." katanya.

Lebih lanjut lagi ia menambahkan bahwa tiap semester kegiatan SEP dilakukan secara bertahap. 
"Jadi semester 1 dan 2 dulu,kami masih sekedar observasi bagaimana cara guru mengajar. Lalu semester 3 kami jadi Assistant teacher, yang ngebantuin nyiapin lesson plan dll. Lalu semester 4 kita ngajar nya peer - peer teaching. Lalu semester 5, 6, 7 kita udah ngajar secara mandiri."

Melihat sederhananya program SEP, bukanlah hal sulit apabila Tarbiyah UIN mau mengadakan program serupa untuk mempersiapkan mahasiswanya lebih baik lagi. Apalagi UIN memiliki sekolah yang secara manajemen di bawah naungannya, yaitu Madrasah Pembangunan yang sangat mungkin diberdayakan menjadi sekolah partner.

2 comments:

Benar..memang saat ini itu yang dibutuhkan tidak hanya pendidikan yang sudah kita dapatkan di kampus saja, tetapi juga berapa banyak pengalaman kita dalam bergerak dibidang yang akan kita geluti nantinya...sehingga kampus atau universitas seharusnya bisa memahami hal-hal besar yang dianggap sepele seperti ini...

Iya mbak, saya pribadi ketika mendengar cerita tentang SEP tersebut langsung bertanya-tanya, kok di UIN gak ada yaa? :\

Post a Comment

Nice reader always leave a comment.