Saturday, May 25, 2013

Hindari stress jelang ujian

Biasanya siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian dengan cara belajar semalaman sebelum hari -H. Mereka coba mempelajari materi-materi pelajaran dalam satu waktu. Cara seperti ini dikenal juga dengan istilah 'sistem kebut semalam'. Bahkan mereka harus belajar sampai larut malam guna menyelesaikan materi yang harus mereka pelajari (baca: hafal). Anehnya meski telah berusaha sedemikian keras keesokan harinya mereka malah stress, karena tidak semua materi berhasil ia kuasai (baca: hafal) dan lelah karena harus tidur hingga larut malam. Daaan boom! ujian pun terasa sangat menakutkan dan menyiksa.

Jelas sistem kebut semalam atau biasa juga dikenal dengan istilah "Cramming" ini merupakan cara yang kurang tepat guna menghadapi ujian. Saat cramming, yang terjadi adalah menghafal (memorize) bukan memahami (understand) sehingga materi akan sangat mudah terlupakan karena hanya masuk dalam short-term memory.

Dibanding cramming siswa dapat mempersiapkan diri lebih baik dengan cara spacing; yakni membagi materi pelajaran, untuk dipelajari dalam beberapa sesi. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa, 90% siswa yang melakukan spacing belajar lebih banyak dibanding siswa yang melakukan cramming. Siswa dapat membagi sesi belajar dalam 'spacing' sekitar 30-40 menit per hari, dalam jangka waktu seminggu sebelum ujian dimulai.

Selain itu ada juga beberapa kebiasaan yang dapat membantu siswa untuk mengurangi tingkat stress jelang ujian, yakni dengan cara berolahraga sebelum belajar guna memperlancar peredaran darah yang dapat membantu siswa lebih fokus dan dapat menyerap materi dengan baik, lalu tidur setelah belajar agar apa yang telah dipelajari dapat diproses dengan lebih baik, dan sarapan agar tetap berenergi dan fokus saat mengerjakan ujian.

tulisan ini dibuat berdasarkan info grafik berikut ini:

0 comments:

Post a Comment

Nice reader always leave a comment.